PENAKALTENG, Muara Teweh – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (BaKesbangpol) Kabupaten Barito Utara kini mengambil peran yang lebih aktif dan strategis dalam memperkuat kelembagaan desa, sebagai garda terdepan menghadapi berbagai potensi ancaman sosial di tingkat lokal.
Kepala BaKesbangpol Barito Utara, Rayadi, menekankan bahwa penguatan kelembagaan desa bukan lagi sekadar wacana, melainkan kebutuhan mendesak dalam upaya membangun ketahanan sosial yang tangguh di tengah meningkatnya ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan (ATHG), baik dari dalam maupun luar negeri.
“Jika kinerja dan ketahanan desa-desa di Barito Utara dapat ditingkatkan, maka hal ini akan membantu meminimalkan ATHG serta mencegah potensi kerawanan, termasuk konflik sosial,” ungkap Rayadi pada Minggu (30/3/2025).
Ia menambahkan bahwa kondisi global yang penuh ketidakpastian menuntut respons cepat dan kolaboratif dari seluruh elemen bangsa, termasuk di tingkat pemerintahan daerah dan desa. Dalam konteks ini, kelembagaan desa harus menjadi ujung tombak penguatan struktur sosial masyarakat.
BaKesbangpol, yang sebelumnya lebih sering berperan di balik layar, kini menunjukkan langkah berbeda. Lembaga ini mulai terjun langsung dalam pembinaan, pendampingan, dan fasilitasi kelembagaan desa agar lebih siap menghadapi segala bentuk kerawanan yang berpotensi memecah belah masyarakat.
“Di masa lalu, mungkin kami lebih banyak berada di barisan belakang, tetapi kini kami harus turun tangan langsung untuk memastikan stabilitas daerah,” tegas Rayadi.
Langkah ini juga sejalan dengan semangat Asta Cita, 17 program prioritas nasional, dan delapan program unggulan Presiden RI, yang menempatkan ketahanan sosial sebagai fondasi utama pembangunan nasional yang berkelanjutan.
Dengan pendekatan baru ini, BaKesbangpol Barito Utara berharap desa-desa tidak hanya menjadi objek pembangunan, tetapi juga menjadi subjek penting dalam menciptakan stabilitas, keamanan, dan harmoni sosial jangka panjang.