PENAKALTENG, Palangka Raya – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Palangka Raya mengimbau pemerintah daerah di Kalimantan Tengah (Kalteng) untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi cuaca ekstrem dalam sepekan ke depan. Intensitas hujan sedang hingga lebat diperkirakan akan mengguyur sebagian besar wilayah Kalteng dan berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang.
Prakirawan cuaca BMKG Palangka Raya, Renianata, menyampaikan bahwa wilayah dataran rendah dan kawasan rawan longsor harus menjadi prioritas perhatian pemerintah daerah.
“Curah hujan tinggi diperkirakan berlangsung selama beberapa hari ke depan, disertai potensi angin kencang dan petir. Pemda perlu bersiaga dengan langkah-langkah mitigasi dini untuk mencegah dampak yang lebih besar,” jelas Renianata, Kamis (20/2/2025).
BMKG juga menekankan pentingnya kesiapan infrastruktur dan sistem peringatan dini di setiap kabupaten/kota, terutama dalam memastikan jalur evakuasi aman, memperkuat koordinasi antarinstansi, dan meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat.
Sejumlah wilayah seperti Palangka Raya, Kapuas, Pulang Pisau, dan Katingan masuk dalam kategori daerah yang cukup rentan terhadap genangan air dan banjir musiman. Selain itu, potensi angin kencang juga berisiko merusak bangunan ringan dan mengganggu jaringan listrik maupun komunikasi.
Pemerintah daerah diminta untuk:
- Memastikan ketersediaan posko siaga bencana,
- Melakukan pemeriksaan terhadap drainase dan tanggul sungai,
- Menyiapkan logistik darurat dan tenaga relawan,
- Memperkuat pemantauan di titik-titik rawan bencana.
“Kolaborasi lintas sektor sangat dibutuhkan agar penanganan bencana bisa lebih cepat, tepat, dan menyeluruh,” tambah Renianata.
BMKG juga mengajak masyarakat untuk aktif memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG, serta segera melapor jika menemukan tanda-tanda bahaya di lingkungan sekitarnya. (mc palangka raya/ss)