Bupati Shalahuddin Serukan Reformasi ASN: Tinggalkan Ego, Bangun Semangat Baru

PENAKALTENG, Muara Teweh – Mengawali masa kepemimpinannya, Bupati Barito Utara H. Shalahuddin langsung menegaskan arah barunya dalam membangun birokrasi yang profesional dan berintegritas. Dalam apel gabungan perdana lingkup Pemerintah Kabupaten Barito Utara di Arena Tiara Batara, Senin (13/10/2025), ia menyerukan perubahan budaya kerja aparatur yang lebih produktif, kolaboratif, dan berorientasi pada pelayanan publik.

Apel tersebut dihadiri Wakil Bupati Felix Sonadie Y Tingan, Sekda Muhlis, jajaran pimpinan OPD, serta seluruh ASN di lingkungan Pemkab Barito Utara.

“Tugas kita bukan sekadar menjalankan roda administrasi, tapi melayani masyarakat dengan integritas, profesionalisme, dan empati,” tegas Shalahuddin di hadapan peserta apel.

Empat Arahan Strategis: ASN Harus Jadi Agen Perubahan

Dalam amanatnya, Bupati menekankan empat prinsip utama yang akan menjadi fondasi kerja birokrasi Barito Utara ke depan:

  1. Semangat Baru – Tinggalkan pola kerja lama yang stagnan dan tidak produktif.
  2. Disiplin dan Loyalitas pada Tugas – Bukan loyalitas pada individu, tapi pada amanah rakyat.
  3. Dukung Penuh Visi Pembangunan Daerah – Mengawal kebijakan pembangunan lima tahun ke depan secara solid.
  4. Jadi Agen Perubahan – Tidak cukup hanya jadi pelaksana, ASN harus aktif menciptakan solusi.

“Jangan hanya jadi penonton dalam proses pembangunan. Jadilah bagian dari solusi. Pemerintah butuh ASN yang siap berubah dan bekerja keras untuk rakyat,” ujarnya.

Shalahuddin juga menyinggung pentingnya membangun iklim kerja yang terbuka dan komunikatif antara pimpinan dan staf. Ia mendorong ASN untuk tidak ragu menyampaikan gagasan, saran, maupun kritik membangun.

“Tidak ada pemimpin yang bisa membawa perubahan sendirian. Perubahan hanya bisa dicapai jika kita bersatu dan membuka ruang dialog di semua lini,” ujarnya.

Terkait rotasi atau penugasan, ia menegaskan bahwa hal tersebut adalah bagian dari pembinaan birokrasi. Ia meminta ASN agar tak terjebak dalam narasi “kelompok” atau “kubu”, tetapi fokus pada satu tujuan: kemajuan Barito Utara.

“Siap ditempatkan di mana saja. Ini pengabdian, bukan perlombaan jabatan. Jangan kecil hati, yang penting bekerjalah dengan baik dan jujur,” tandasnya.

Mengakhiri arahannya, Bupati mengingatkan bahwa jabatan adalah amanah ilahi. Ia mengajak seluruh ASN bekerja tidak hanya dengan pikiran, tetapi juga dengan hati yang ikhlas dan niat yang bersih.

“Kita berdiri di sini bukan karena kekuatan kita, tapi karena karunia Tuhan. Maka mari kita balas dengan kerja sungguh-sungguh dan doa agar diberi kekuatan untuk menjalankan amanah ini,” pungkasnya.

Dengan pidato yang sarat arah dan semangat perubahan ini, Bupati Shalahuddin mengirim pesan tegas: era birokrasi stagnan di Barito Utara telah berakhir. Kini saatnya membangun pemerintahan yang melayani, bukan dilayani. (bvs)

 

Comments (0)
Add Comment