PENAKALTENG, Palangka Raya – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispursip) Kota Palangka Raya diminta untuk terus mengembangkan program literasi yang inklusif dan ramah bagi semua kalangan masyarakat.
Hal ini disampaikan oleh Anggota Komisi III DPRD Kota Palangka Raya, Arif M Norkim, yang menekankan pentingnya pemerataan akses informasi, terutama bagi warga yang belum terbiasa dengan teknologi digital.
“Meskipun sekarang era digital sudah membuka akses informasi secara luas, tapi nyatanya masih banyak warga yang belum bisa memanfaatkannya karena keterbatasan perangkat atau kemampuan digital,” kata Arif, Kamis (3/7).
Menurutnya, buku fisik dan perpustakaan tetap memegang peranan penting, khususnya sebagai sumber informasi bagi masyarakat yang belum melek teknologi.
“Buku masih jadi jawaban paling masuk akal bagi warga yang belum terbiasa menggunakan gadget atau internet. Maka, budaya membaca harus terus dijaga dan diperkuat,” tambahnya.
Ia juga menilai perpustakaan tidak hanya menjadi tempat membaca, tapi juga jembatan pengetahuan yang menjangkau masyarakat di pelosok, terutama mereka yang belum tersentuh akses digital.
“Literasi itu harus menyentuh semua kalangan, jangan sampai ada yang tertinggal. Di sinilah peran Dispursip sangat penting,” ucapnya.
Arif mengapresiasi langkah Dispursip Palangka Raya yang sudah menjalankan program perpustakaan keliling sebagai bentuk nyata menjangkau warga yang tinggal di daerah dengan keterbatasan akses informasi.
“Perpustakaan keliling itu langkah yang bagus dan cukup efektif. Bisa meningkatkan minat baca, terutama di tengah kemajuan teknologi yang belum bisa diakses merata oleh semua warga,” tutupnya. (ss)