DPRD Palangka Raya Siap Kawal Aksi Bergizi hingga Sekolah

PENAKALTENG, Palangka Raya — Program Aksi Bergizi dinilai sangat strategis dalam membentuk generasi sehat dan berkualitas. Karena itu, DPRD Kota Palangka Raya mendorong agar program ini tidak berhenti sebagai kegiatan simbolis, melainkan menjadi gerakan massal dan berkelanjutan di seluruh satuan pendidikan.

Anggota Komisi III DPRD Kota Palangka Raya, Hasan Busyairi, yang menyatakan dukungan penuh terhadap langkah-langkah edukatif yang telah digagas oleh Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya, terutama dalam mencegah anemia dan meningkatkan kesadaran hidup sehat di kalangan pelajar.

“Aksi Bergizi bukan sekadar kampanye sesaat. Ini adalah investasi jangka panjang untuk membentuk generasi yang sehat, produktif, dan berdaya saing,” ujar Hasan, Senin (18/8/2025).

Hasan menyoroti bahwa remaja, khususnya pelajar putri, masih menjadi kelompok yang rentan terhadap anemia dan berbagai gangguan kesehatan akibat kurang gizi. Rendahnya kesadaran terhadap pentingnya pola makan sehat, aktif bergerak, dan konsumsi suplemen zat besi, menurutnya, harus diatasi dengan pendekatan edukatif dan konsisten di sekolah-sekolah.

Ia juga menekankan bahwa keberhasilan program ini tidak bisa dibebankan hanya pada Dinas Kesehatan, tetapi harus menjadi tanggung jawab bersama, termasuk sekolah, orang tua, dan pemangku kebijakan daerah.

“Program ini harus rutin dilakukan dan menyentuh seluruh wilayah Kota Palangka Raya. Kami di DPRD siap kawal dari sisi anggaran dan dorong kolaborasi lintas sektor,” tegasnya.

Dalam pelaksanaannya, Hasan mengajak para pelajar untuk membiasakan tiga langkah utama yang disampaikan Dinas Kesehatan:

  1. Sarapan sehat atau membawa bekal dari rumah,
  2. Aktif bergerak setiap hari, dan
  3. Khusus remaja putri, rutin konsumsi tablet tambah darah.

DPRD berharap, dengan program yang dijalankan secara terstruktur dan terus menerus, angka anemia pada remaja dapat ditekan, sekaligus memperkuat kualitas kesehatan masyarakat di masa depan.

“Gerakan Aksi Bergizi harus jadi budaya, bukan sekadar kegiatan. Inilah kunci membangun SDM unggul menuju Indonesia Emas 2045,” pungkasnya. (bvs)

 

Comments (0)
Add Comment