Gubernur Agustiar Sabran Ajak Media Jadi Mitra Strategis Kawal Pembangunan Kalteng

PENAKALTENG, Palangka Raya – Gubernur Kalimantan Tengah H. Agustiar Sabran menegaskan peran vital media sebagai mitra strategis pemerintah dalam mengawal pembangunan daerah. Hal ini disampaikan dalam forum terbuka bertajuk “Sharing dan Diskusi Bersama Gubernur”, yang digelar di Istana Isen Mulang, Kamis (31/7/2025) sore. Acara ini bukan sekadar seremoni, melainkan ruang reflektif antara pemerintah dan jurnalis untuk memperkuat sinergi komunikasi publik di tengah tantangan informasi era digital.

Kegiatan diawali dengan joging sore santai Gubernur bersama jajaran kepala OPD dan para wartawan, menyusuri rute dari Kantor Gubernur hingga Jalan Brigjen Katamso. Momentum ini menciptakan suasana cair, sebelum masuk ke diskusi yang sarat muatan strategis.

Plt. Kepala Diskominfosantik Kalteng, Rangga Lesmana, menekankan bahwa peningkatan pemberitaan pembangunan hingga 700 persen selama masa jabatan Gubernur Agustiar tak lepas dari kontribusi media. Ia menyebut kegiatan ini sebagai upaya memperkuat ekosistem komunikasi pembangunan yang sehat dan kolaboratif.

“Bapak Gubernur punya banyak program visioner. Tapi semua itu akan kehilangan dampak bila tidak disampaikan secara jernih dan bertanggung jawab oleh media. Kita butuh sinergi jangka panjang, bukan sekadar hubungan kerja sama tahunan,” ujar Rangga.

Dalam forum dialog, Gubernur Agustiar menegaskan bahwa dirinya bukan sosok anti-kritik. Ia justru menilai media sebagai “mata tambahan” pemerintah dalam membaca dinamika sosial.

“Saya hanya punya dua mata. Tapi dengan kehadiran media, saya bisa tahu lebih banyak, bisa koreksi lebih cepat. Saya terbuka terhadap kritik yang membangun. Jangan segan sampaikan jika ada yang tidak beres,” tegas Gubernur.

Diskusi berkembang menjadi pemaparan sejumlah kebijakan strategis. Salah satunya adalah penghentian operasional 14 perusahaan tambang sirkon yang terbukti melanggar izin, sebagai bentuk keseriusan pemerintah dalam menjaga lingkungan. Selain itu, Gubernur juga menyoroti ketegasan terhadap kendaraan angkutan ilegal serta kesiapsiagaan Kalteng menghadapi potensi karhutla.

Gubernur Agustiar juga menjelaskan tentang program Car Free Night Huma Betang yang dirancang sebagai ruang ekspresi budaya, pertumbuhan UMKM, dan hiburan publik tanpa membebani APBD secara signifikan.

Puncak diskusi mengarah pada pemaparan Program Huma Betang Sejahtera (HBS)—sebuah skema terobosan yang akan mengintegrasikan delapan bentuk bantuan sosial dan pemberdayaan ke dalam satu Kartu HBS. Program ini menyasar keadilan sosial berbasis data dan efisiensi birokrasi.

Delapan manfaat Kartu HBS meliputi:

  • BLT Rp2 juta/KK
  • Operasi Pasar Murah
  • Sekolah dan Kuliah Gratis
  • Layanan Kesehatan Gratis
  • Akses Kerja
  • Modal untuk Petani dan Nelayan
  • Bantuan Rumah untuk Guru

Pemprov telah menyiapkan Rp150 miliar untuk mendukung pemerataan pembangunan desa, dan Rp125–150 miliar lainnya untuk infrastruktur dan layanan dasar. Penyaluran program direncanakan mulai tahun 2026 dengan verifikasi ketat.

Tak hanya pembangunan fisik, Gubernur juga mengangkat potensi wisata berkelanjutan melalui Taman Nasional Tanjung Puting, Sebangau, dan Nyaru Menteng sebagai tulang punggung pariwisata lingkungan.

Ketua PWI Kalteng, M. Zainal, mengapresiasi keterbukaan komunikasi yang dibangun oleh Gubernur. Menurutnya, ruang seperti ini memperkuat jembatan antara aspirasi masyarakat dan arah kebijakan pemerintah.

“Ini bukan hanya mendengar, tapi mendekat. Kami sangat mendukung, asal keterbukaan itu terus dipelihara, bukan hanya saat kamera menyala,” katanya lugas.

Diskusi ini menjadi penegas bahwa bagi Gubernur Agustiar, media bukan hanya penyampai pesan, melainkan penjaga nalar publik. Suatu pendekatan yang memperlihatkan bahwa keterbukaan informasi adalah fondasi pembangunan yang berkelanjutan. (ss)

 

Comments (0)
Add Comment