PENAKALTENG, Palangka Raya — Upaya peningkatan mutu pendidikan di Kota Palangka Raya tak cukup hanya bertumpu pada pemerintah. Kolaborasi antara guru, orang tua, masyarakat, dan pemangku kebijakan dinilai sebagai kunci utama untuk menciptakan sistem pendidikan yang adaptif dan berkualitas.
Anggota Komisi III DPRD Kota Palangka Raya, Hasan Busyairi, menegaskan bahwa dunia pendidikan saat ini menuntut pendekatan yang lebih terbuka dan partisipatif. Menurutnya, tantangan zaman seperti perkembangan teknologi, perubahan sosial, dan kebutuhan pasar kerja, harus direspons dengan sistem pendidikan yang fleksibel dan kolaboratif.
“Sekarang bukan zamannya lagi pendidikan berjalan sendiri-sendiri. Harus ada sinergi antara sekolah, keluarga, dan lingkungan agar anak-anak kita tumbuh dalam ekosistem belajar yang sehat dan relevan,” ujar Hasan, Kamis (24/7/2025).
Ia mengapresiasi langkah Pemerintah Kota Palangka Raya dalam meningkatkan kualitas SDM melalui pembangunan infrastruktur pendidikan dan pelatihan tenaga pendidik. Namun, Hasan menekankan bahwa kualitas pendidikan juga sangat dipengaruhi oleh keterlibatan aktif masyarakat dalam proses pendidikan itu sendiri.
Menurutnya, kepala sekolah dan guru perlu diberikan ruang untuk berinovasi, sementara orang tua perlu dilibatkan sebagai mitra strategis dalam mendukung perkembangan anak, baik akademik maupun karakter.
“Sekolah bukan pabrik nilai. Ia adalah ruang tumbuh. Maka, semua pihak harus saling mendukung agar anak-anak kita siap menghadapi masa depan yang penuh tantangan,” ucapnya.
Hasan berharap komitmen peningkatan mutu pendidikan ini terus dijaga secara berkelanjutan, agar manfaatnya benar-benar terasa di tengah masyarakat. (ss)