PENAKALTENG, Muara Teweh – Upaya melestarikan warisan keagamaan lokal menjadi sorotan dalam Seminar Gerakan Cinta Al-Qur’an Tahun 2025 yang digelar bersamaan dengan MTQH XXXIII Tingkat Provinsi Kalimantan Tengah di Aula Balai Antang, Muara Teweh, Rabu (19/11/2025). Kegiatan ini dihadiri Anggota DPRD Barito Utara H. Nurul Anwar, bersama anggota DPRD lainnya, tokoh agama, ulama, pelajar, mahasiswa, dan sekitar 300 peserta dari 14 kabupaten/kota se-Kalimantan Tengah.
Nurul Anwar menyampaikan apresiasinya atas penyelenggaraan seminar yang tidak hanya memperkuat literasi Al-Qur’an, tetapi juga menampilkan kekayaan warisan Islam, termasuk mushaf tulisan tangan tahun 1870 dan naskah khutbah klasik yang dipamerkan oleh Dinas Sissiptaka.
“Pelestarian manuskrip keagamaan ini sangat penting agar generasi muda mengenal sejarah Islam di Barito Utara. Warisan seperti ini memperkuat identitas kita sebagai masyarakat yang religius dan berakar pada tradisi yang luhur,” ujar Nurul Anwar.
Menurutnya, seminar ini memiliki relevansi besar dalam membangun generasi Qurani yang memiliki kecerdasan intelektual sekaligus kekuatan moral dan spiritual. Ia menilai tantangan era digital mengharuskan generasi muda memiliki kemampuan memfilter informasi dan tetap berpegang pada nilai-nilai Al-Qur’an.
“Tema seminar tahun ini sangat tepat. Kemajuan teknologi tidak boleh membuat kita menjauh dari nilai-nilai Islam. Justru Al-Qur’an harus menjadi pedoman dalam menghadapi dunia digital yang penuh tantangan,” tegasnya.
Legislator PKB ini juga menekankan perlunya menjadikan rangkaian seminar dan MTQH sebagai gerakan yang berkelanjutan, bukan sekadar agenda seremonial. Menurutnya, penguatan syiar Islam dan pembentukan masyarakat berakhlak mulia harus terus dihidupkan di tengah kehidupan modern.
“Kami di DPRD siap mendukung kegiatan yang memperkuat moral dan karakter masyarakat. Kecintaan terhadap Al-Qur’an harus menjadi fondasi bagi kemajuan daerah,” tambahnya.
Seminar yang menghadirkan dua narasumber utama, Prof. Dr. Mujiburrahman, M.A., dan Dr. H. Akhmad Supriadi, M.Si., tersebut diharapkan mampu memperkokoh nilai-nilai Qur’ani sekaligus mempertegas jati diri Barito Utara sebagai daerah religius yang mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman tanpa meninggalkan akar tradisi Islam.
Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk merawat warisan keagamaan, memperkuat identitas budaya Islam lokal, dan membangun generasi masa depan yang unggul, moderat, serta berkarakter kuat. (bvs)