PENAKALTENG, Muara Teweh – Bulan suci Ramadan tak hanya menjadi momen peningkatan ibadah, tetapi juga wadah memperkuat tali silaturahmi dan geliat ekonomi masyarakat. Hal inilah yang menjadi sorotan utama dalam pembukaan Pasar Wadai Ramadan 1446 H di halaman Kantor Bupati Barito Utara, Sabtu (1/3/2025), yang dibuka secara resmi oleh Pj Bupati Drs Muhlis.
Dalam suasana penuh kebersamaan, Pj Bupati Muhlis mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menjadikan Ramadan sebagai ruang refleksi, memperbanyak amal ibadah, serta saling menghormati antar sesama.
“Bulan Ramadhan adalah bulan penuh barokah, bulan yang mengajarkan kita untuk berlomba dalam kebaikan,” ujarnya.
Ia juga mengimbau agar masyarakat yang tidak menjalankan ibadah puasa tetap menunjukkan sikap saling menghargai demi menjaga harmoni sosial.
Tidak hanya itu, Muhlis menekankan bahwa kebersihan, keamanan, dan ketertiban di ruang publik, termasuk Pasar Wadai, adalah tanggung jawab bersama. Pedagang diminta menjaga area jualan tetap bersih, sementara tempat hiburan diminta menghormati bulan suci dengan tidak membuka usaha atau menjual minuman beralkohol.
Generasi muda pun diajak berperan bijak, khususnya saat membangunkan sahur agar tetap menjaga kenyamanan warga lainnya.
“Gunakan pengeras suara dengan bijak. Ramadhan bukan hanya tentang ritual, tapi juga akhlak sosial,” imbuhnya.
Di sisi lain, Pasar Wadai tak hanya menjadi pusat kuliner khas Ramadhan, tapi juga motor penggerak ekonomi mikro, terutama bagi para pedagang kecil. Ramainya pengunjung tidak hanya menciptakan peluang bisnis, tapi juga mendorong tumbuhnya interaksi sosial yang positif antar warga.
“Kami berharap Pasar Wadai ini menjadi ruang yang tak hanya menjual makanan, tetapi juga mempererat silaturahmi dan menciptakan suasana yang damai serta penuh berkah,” lanjut Muhlis.
Sebagai bentuk layanan publik yang terintegrasi, tahun ini Pasar Wadai juga menghadirkan pos pelayanan pajak, memudahkan masyarakat dalam memenuhi kewajiban fiskal secara praktis selama Ramadhan.
Pembukaan pasar turut dihadiri oleh Ketua DPRD, Pj Sekda, Forkopimda, tokoh agama, masyarakat, dan unsur pelaku UMKM. Kehadiran mereka menjadi bukti bahwa Ramadhan bukan hanya milik individu, tetapi milik semua, untuk saling berbagi, menguatkan, dan bergerak bersama. (bvs)