PENAKALTENG, Palangka Raya – Pemerintah Kota Palangka Raya memperkuat langkah percepatan transformasi kawasan Puntun yang selama ini lekat dengan stigma rawan narkoba dan kumuh. Dalam rapat koordinasi dan evaluasi yang digelar di Aula Peteng Karuhei II, Senin (10/2), Pemko menegaskan komitmennya menjadikan Puntun sebagai kawasan yang lebih tertata, bersih, dan ramah lingkungan.
Plt Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Palangka Raya, Luis Eveli, yang memimpin rapat, menekankan bahwa pengembangan kawasan Puntun bukan sekadar proyek fisik, melainkan perubahan citra dan kehidupan sosial masyarakat secara menyeluruh.
“Puntun harus keluar dari bayang-bayang masa lalunya. Kami ingin tempat ini menjadi simbol perubahan: dari kawasan terpinggirkan, menjadi destinasi wisata produktif yang menopang ekonomi lokal,” tegas Luis.
Dalam beberapa bulan terakhir, Pemko bersama sejumlah perangkat daerah telah menggulirkan berbagai program lintas sektor. Mulai dari penanganan sampah, bimbingan rohani, penyuluhan kesehatan, pelatihan pengolahan pakan ikan, hingga layanan administrasi dan ketenagakerjaan, digelar menyentuh langsung kebutuhan warga. Tak hanya itu, program literasi seperti perpustakaan keliling dan kegiatan sosial seperti senam bersama turut digalakkan untuk membangun kedekatan sosial antara warga dan pemerintah.
Namun tantangan tak ringan. Stigma lama, keterbatasan infrastruktur, serta resistensi perubahan di akar rumput menjadi pekerjaan rumah yang tidak bisa diselesaikan hanya dengan pendekatan seremonial.
“Evaluasi menyeluruh akan terus kami lakukan, karena kami sadar perubahan kawasan Puntun butuh proses, konsistensi, dan keterlibatan aktif seluruh pihak—bukan hanya pemerintah,” tambah Luis.
Transformasi Puntun diharapkan tak hanya berhenti pada penataan fisik, tetapi juga menciptakan ekosistem sosial dan ekonomi yang baru. Pemko menargetkan kawasan ini akan menjadi contoh model revitalisasi berbasis komunitas yang bisa direplikasi di titik-titik rentan lainnya di Palangka Raya. (ss)