PENAKALTENG, Palangka Raya — Wakil Ketua II Komisi III DPRD Kota Palangka Raya, Sri Ani Rintuh, menyerukan pentingnya membuka ruang dan akses yang lebih luas bagi perempuan untuk terlibat aktif dalam proses pembangunan daerah. Ia menegaskan bahwa pemberdayaan perempuan bukan sekadar agenda kesetaraan, melainkan langkah strategis untuk meningkatkan kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat secara menyeluruh.
“Perempuan yang berdaya akan membawa perubahan bukan hanya dalam keluarga, tetapi juga di komunitas, bahkan dalam arah kebijakan pembangunan,” ujar Sri Ani, Sabtu (10/8/2025).
Sri Ani menyoroti masih terbatasnya keterlibatan perempuan dalam pengambilan keputusan dan sektor ekonomi produktif. Menurutnya, hal ini bukan karena kurangnya kapasitas, tetapi karena belum meratanya akses dan peluang yang tersedia, baik di tingkat pemerintahan, pendidikan, hingga dunia kerja.
“Kita perlu kebijakan afirmatif yang berpihak. Bukan karena perempuan lemah, tapi karena sistem yang belum cukup membuka ruang untuk mereka berkembang,” tegasnya.
Komitmen untuk Program Nyata di Pendidikan, Kesehatan, dan Ekonomi
Sebagai legislator, Sri Ani berkomitmen mendorong program-program yang fokus pada peningkatan kapasitas perempuan, termasuk akses pendidikan vokasional, layanan kesehatan reproduksi, pelatihan kewirausahaan, dan penguatan UMKM perempuan.
Ia menyebutkan bahwa investasi pada perempuan adalah investasi pada masa depan, karena perempuan memegang peran kunci dalam menjaga stabilitas keluarga, kesehatan anak, dan ketahanan ekonomi rumah tangga.
Sinergi Sosial dan Politik Jadi Penentu Keberhasilan
Sri juga menekankan bahwa kesuksesan program pemberdayaan perempuan memerlukan sinergi lintas sektor, termasuk dari masyarakat, dunia usaha, dan para pemangku kebijakan lainnya.
“Kita tidak bisa kerja sendiri. Keterlibatan semua pihak penting agar program yang digagas DPRD dan Pemko bisa berjalan efektif dan tepat sasaran,” jelasnya.
Di akhir pernyataannya, Sri Ani menyampaikan keyakinan bahwa kemajuan Kota Palangka Raya sangat berkaitan dengan bagaimana pemerintah memperlakukan dan memberdayakan perempuannya.
“Ketika perempuan diberi ruang, kota ini akan tumbuh lebih adil, inklusif, dan sejahtera untuk semua,” tutupnya. (ss)