PALANGKA RAYA, PPOST — Peringatan Hari Lahir Pancasila ke-80 yang dilaksanakan di halaman Kantor Wali Kota Palangka Raya, Senin (2/6), tak sekadar menjadi ajang seremonial. Lebih dari itu, momen ini menjadi panggilan moral untuk menjadikan nilai-nilai Pancasila sebagai bagian hidup yang nyata, membumi, dan relevan di tengah tantangan zaman.
Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin, dalam amanatnya menegaskan bahwa Pancasila bukan hanya teks formal dalam pembukaan UUD 1945, tetapi adalah jiwa bangsa Indonesia—pedoman hidup bersama yang harus terus dijaga dan diwujudkan dalam setiap aspek kehidupan.
“Pancasila adalah bintang penuntun kita dalam mewujudkan Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur,” tegasnya.
Fairid menyoroti pentingnya memperkuat semangat gotong royong, keadilan sosial, dan toleransi sebagai wujud nyata implementasi lima sila dalam kehidupan sehari-hari. Ia mengingatkan bahwa Indonesia dibangun di atas keberagaman, dan justru dari keberagaman itulah kekuatan bangsa tumbuh.
“Dalam Pancasila, kita belajar bahwa kebhinekaan bukanlah alasan untuk terpecah, melainkan kekuatan untuk bersatu,” ucapnya.
Wali Kota juga menekankan relevansi Pancasila dalam konteks pembangunan nasional menuju Indonesia Emas 2045, melalui agenda Asta Cita, delapan program prioritas nasional. Salah satu poin krusial dari Asta Cita adalah memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia sebagai landasan kemajuan bangsa.
“Melalui Asta Cita, kita dipanggil untuk merevitalisasi nilai-nilai Pancasila, dari ruang kelas hingga ruang digital,” tambahnya.
Upacara Hari Lahir Pancasila tahun ini menjadi pengingat bahwa Pancasila harus terus dihidupkan—bukan hanya diperingati, namun juga dirasakan dampaknya dalam cara kita hidup, bekerja, dan bermasyarakat.
Dengan membumikan nilai-nilai luhur Pancasila, Pemerintah Kota Palangka Raya berharap masyarakat tidak hanya menghafal isi Pancasila, tetapi benar-benar menghayati dan mengamalkannya sebagai fondasi kebangsaan yang kokoh di tengah arus perubahan. (ss)