PENAKALTENG, Palangka Raya — Anggota Komisi II DPRD Kota Palangka Raya, Yudhi Karlianto Manan, menegaskan bahwa generasi muda harus dipandang sebagai pelaku utama pembangunan, bukan sekadar simbol masa depan. Namun, untuk itu, pemerintah harus membuka akses seluas-luasnya bagi mereka — terutama dalam hal wirausaha dan pengembangan kapasitas.
“Pemuda Palangka Raya harus didorong bukan hanya untuk bermimpi besar, tapi juga diberi jalan nyata untuk mewujudkannya,” tegas Yudhi, Rabu (13/8/2025).
Yudhi menyoroti masih minimnya dukungan konkret terhadap pemuda yang ingin terjun ke dunia usaha. Menurutnya, banyak anak muda punya ide segar dan semangat tinggi, namun terkendala akses terhadap pelatihan, permodalan, hingga pendampingan usaha.
“Semangat itu ada, tapi kalau tidak difasilitasi dengan baik, mereka akan kalah sebelum mulai. Pemerintah harus hadir dengan program yang jelas, bukan hanya seremonial,” ujarnya.
Lebih dari itu, Yudhi mendorong agar pemerintah kota membangun ekosistem yang mendukung kreativitas dan produktivitas anak muda — mulai dari ruang publik kreatif, program inkubasi usaha, hingga kolaborasi lintas sektor yang melibatkan komunitas dan pelaku industri lokal.
“Pemberdayaan pemuda bukan hanya soal pelatihan satu-dua hari. Harus ada proses pembinaan jangka panjang yang berkelanjutan. Ini investasi daerah dalam mencetak SDM unggul yang mampu bersaing di era digital,” jelasnya.
Ia juga menegaskan bahwa keterlibatan pemuda dalam bidang sosial, pendidikan, dan ekonomi harus menjadi pilar strategis pembangunan kota. Menurut Yudhi, keberhasilan pembangunan bukan hanya diukur dari infrastruktur, tetapi juga dari sejauh mana potensi pemudanya diberdayakan.
“Kalau kita gagal memberdayakan pemuda hari ini, kita sedang gagal menyiapkan masa depan kota ini,” pungkasnya. (ss)