PENAKALTENG, Muara Teweh – Waktu semakin mendekat menuju pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur’an dan Hadits (MTQH) XXXIII Tingkat Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2025. Pemerintah Kabupaten Barito Utara sebagai tuan rumah, kini memasuki tahap krusial dalam finalisasi persiapan. Dalam Rapat Koordinasi lanjutan yang digelar di Aula Setda Lantai I, Kamis (16/10), Bupati H. Shalahuddin menegaskan tak ada ruang bagi kelambanan.
“Panitia harus bergerak cepat. Beberapa seksi harus sudah mulai aktif sejak H-25. Ini event besar, tidak bisa dikerjakan dengan cara biasa-biasa saja,” tegas Bupati.
Rapat tersebut dipimpin oleh Sekda Barito Utara, Drs. Muhlis, dan dihadiri seluruh perwakilan seksi panitia. Fokus pembahasan mengerucut pada kesiapan teknis dan aspek pelayanan langsung kepada kafilah dari 14 kabupaten/kota se-Kalteng.
Bupati Shalahuddin menekankan dua aspek krusial yang tak boleh luput: pemondokan kafilah dan ketersediaan air bersih. Ia meminta agar Dinas PUPR memastikan seluruh tempat tinggal kafilah dalam kondisi layak, termasuk fasilitas mandi, cuci, kakus (MCK) yang memadai.
“Saya tidak ingin mendengar keluhan soal air atau pemondokan tak layak. Kalau perlu, siapkan mobil tangki air. Jangan tunggu masalah datang,” ujarnya, mengingatkan PDAM dan instansi terkait untuk bersikap proaktif.
Lapangan Tiara Jadi Venue Utama, Panggung Tengah Disiapkan
Panitia telah menetapkan Lapangan Tiara sebagai lokasi utama pelaksanaan MTQH. Panggung utama dan sarana pendukung kini tengah dalam tahap pembangunan. Ketua LPTQ Barito Utara, H. Mochamad Ikhsan, melaporkan bahwa persiapan telah mencakup berbagai aspek, mulai dari pendaftaran peserta hingga penyusunan agenda lomba.
“LPTQ juga sedang menyiapkan kafilah Barito Utara sebagai tuan rumah, karena tentu kita ingin tampil maksimal,” kata Ikhsan.
Rakor ini juga menjadi momen evaluasi bagi seluruh seksi panitia: mulai dari lomba, pemondokan, konsumsi, dekorasi, hingga pengamanan. Bupati menekankan pentingnya koordinasi lintas seksi agar tidak terjadi tumpang tindih atau kekosongan tanggung jawab.
“MTQH ini bukan hanya soal lomba baca Al-Qur’an, tapi juga tentang bagaimana kita melayani tamu dengan hormat dan profesional. Ini menyangkut nama baik Barito Utara,” tandasnya. (bvs)