Antian Panjang Pertalite, Dewan Minta Pemerintah Cepat Ambil Tindakan Tepat

PENAKALTENG, Palangka Raya – Warga Kota Palangka Raya dalam beberapa pekan terakhir menghadapi kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite.
Kondisi ini memicu antrean panjang di hampir seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), bahkan hingga memakan bahu jalan, mengganggu aktivitas harian warga dan pengguna jalan.
Dampaknya dirasakan luas, terutama oleh masyarakat yang sangat bergantung pada kendaraan bermotor untuk keperluan pribadi, transportasi umum, hingga operasional usaha kecil.
Wakil Ketua II Komisi II DPRD Kota Palangka Raya, Dudie B. Sidau, menyatakan keprihatinannya terhadap situasi ini. Ia menilai antrean panjang tidak hanya menyita waktu masyarakat, tapi juga berpengaruh langsung terhadap roda perekonomian daerah.
“Masalah antrean panjang ini bukan hanya mengganggu aktivitas warga, tapi juga berpotensi menghambat pergerakan ekonomi. Pemerintah harus segera mengambil tindakan yang cepat dan tepat,” ujar Dudie, Sabtu (7/6/2025).
Dudie menduga terdapat dua penyebab utama kelangkaan Pertalite di Palangka Raya. Pertama, kemungkinan adanya pengurangan suplai dari pihak Pertamina. Kedua, meningkatnya konsumsi BBM akibat bertambahnya aktivitas pembangunan, termasuk di sektor pertambangan dan konstruksi.
Ia juga menyoroti pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap kebutuhan BBM di wilayah Palangka Raya agar distribusi dapat disesuaikan dengan kebutuhan riil masyarakat. Pengawasan terhadap distribusi dinilai sangat penting untuk mencegah terjadinya penimbunan maupun penyalahgunaan.
“Distribusi BBM harus diawasi dengan ketat. Jika perlu, lakukan sidak ke SPBU untuk memastikan alur penyaluran berjalan sesuai aturan,” tambahnya.
Selain itu, Dudie mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pembelian BBM secara berlebihan, karena justru dapat memperparah kelangkaan yang terjadi.(bvs).