Bupati Shalahuddin Tekankan Rekonsiliasi dan Profesionalisme Birokrasi

MUARA TEWEH, KALTENGSATU – Pemerintahan baru Kabupaten Barito Utara resmi dimulai dengan komitmen kuat dari Bupati H. Shalahuddin untuk membangun daerah secara inklusif, berkeadilan, dan berlandaskan profesionalisme. Dalam pidato perdananya, Shalahuddin menekankan pentingnya rekonsiliasi politik dan penyatuan seluruh elemen masyarakat sebagai langkah awal menuju pembangunan yang berkelanjutan.
Hal ini disampaikannya dalam acara silaturahmi dan ramah tamah bersama jajaran Pemerintah Kabupaten Barito Utara dan masyarakat, yang digelar di Gedung Balai Antang dan Arena Tiara Batara Muara Teweh, Minggu (12/10/2025).
“Kalau kemarin ada perbedaan, sekarang sudah tidak ada lagi 01 atau 02. Kita satu, untuk Barito Utara yang lebih maju dan masyarakat yang lebih sejahtera,” ujar Shalahuddin di hadapan ratusan undangan dari berbagai elemen masyarakat.
100 Hari Kerja: Sinergi, Kapasitas, dan Pelayanan
Shalahuddin juga menyampaikan target dan arah kerja dalam 100 hari pertama pemerintahannya bersama Wakil Bupati Felix. Ia menegaskan bahwa penguatan birokrasi akan menjadi prioritas, dengan menempatkan aparatur sipil negara (ASN) berdasarkan kompetensi dan loyalitas terhadap pelayanan publik, bukan kepentingan politik.
“Tidak akan ada non-job atau balas dendam politik. Tapi kalau ada pergeseran jabatan, itu semata-mata demi penempatan yang tepat sesuai keahlian. Kami ingin birokrasi yang profesional dan bekerja dengan hati,” tegasnya.
Pernyataan tersebut menjadi sinyal kuat bahwa pemerintahan baru berupaya membangun tata kelola yang transparan dan berbasis meritokrasi, sekaligus meredam potensi konflik pasca-Pilkada.
Satu Visi dengan Pusat dan Provinsi
Lebih lanjut, Bupati menegaskan bahwa visi dan misinya selaras dengan arah kebijakan nasional di bawah Presiden Prabowo Subianto dan Gubernur Kalimantan Tengah. Ia menyatakan tekadnya untuk menyelaraskan program daerah dengan program strategis nasional, demi percepatan pembangunan dan pemerataan kesejahteraan.
“Kami mohon doa dan dukungan semua pihak. Waktu yang tersisa dalam hidup ini, ingin kami wakafkan untuk kerja nyata membangun Barito Utara,” ucapnya, disambut haru oleh para tamu yang hadir.
Momentum Awal: Dari Simbolik ke Kerja Konkret
Acara ramah tamah tersebut menjadi momen penting pembuka pemerintahan Shalahuddin-Felix, yang dihadiri oleh unsur DPRD, Forkopimda, tokoh agama, tokoh masyarakat, kepala perangkat daerah, camat, lurah, serta para tuan guru dan undangan lainnya.
Dengan suasana penuh keakraban dan kekeluargaan, kegiatan ini tak hanya menjadi simbol penyatuan, tetapi juga ajakan terbuka untuk meninggalkan polarisasi dan berfokus pada kerja konkret membangun Barito Utara yang inklusif dan sejahtera. (bvs)