Dede Ardiansyah: Mitigasi Bencana Perlu Diajarkan Sejak Dini

PENAKALTENG, Palangka Raya – Edukasi kebencanaan dinilai tak cukup hanya melalui kegiatan tahunan atau seremonial, melainkan perlu menjadi bagian integral dalam kurikulum pendidikan formal. Hal ini ditegaskan oleh Wakil Ketua I Komisi III DPRD Kota Palangka Raya, Dede Ardiansyah, menyikapi kegiatan edukasi mitigasi bencana yang dilaksanakan BPBD Palangka Raya saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Menurutnya, langkah BPBD mengedukasi siswa baru di sejumlah SMP merupakan awal yang baik, namun harus ditindaklanjuti dengan program berkelanjutan di lingkungan pendidikan.
“Pembekalan pengetahuan dan keterampilan mitigasi bencana seharusnya menjadi bagian dari kurikulum atau kegiatan ekstrakurikuler. Ini penting untuk membangun budaya sadar bencana sejak dini,” ujarnya, Selasa (15/7).
Ia menjelaskan, Kalimantan Tengah merupakan wilayah yang rawan terhadap bencana alam seperti banjir dan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Oleh karena itu, siswa sebagai bagian dari kelompok rentan harus dibekali kemampuan untuk tanggap, tepat, dan tenang dalam menghadapi situasi darurat.
“Simulasi evakuasi, pelatihan penyelamatan, serta pengenalan jalur evakuasi dan rambu-rambu keselamatan harus dilakukan secara rutin di sekolah-sekolah,” tegasnya.
Dede menilai, kolaborasi antara BPBD, Dinas Pendidikan, dan komunitas relawan kebencanaan dapat memperkuat kapasitas sekolah dalam membentuk ekosistem aman bencana.
“Budaya sadar bencana perlu dimulai dari lingkup terkecil, yaitu keluarga dan sekolah. Dengan cara ini, kita tidak hanya mengurangi risiko, tetapi juga menyelamatkan masa depan generasi muda,” pungkasnya. (ss)