Dewan Desak Pemko Palangka Raya Bangun Fasilitas Pembenihan Ikan

PENAKALTENG, Palangka Raya – Anggota Komisi III DPRD Kota Palangka Raya, Arif M Norkim, mendesak pemerintah kota segera membangun fasilitas pembenihan ikan guna mengurangi ketergantungan terhadap bibit dari luar daerah. Desakan ini muncul setelah adanya keluhan dari kelompok tani perikanan di Kelurahan Kereng Bangkirai, Kecamatan Sabangau, terkait mahalnya harga bibit ikan.

“Kelompok tani menyampaikan bahwa bibit ikan dari luar daerah cukup mahal, sehingga memberatkan mereka dalam mengembangkan usaha budidaya,” ujar Arif, Selasa (6/5/2025).

Menurutnya, selama ini para pembudidaya ikan harus membeli bibit dari Kalimantan Selatan bahkan Pulau Jawa, yang berdampak pada tingginya biaya produksi. Padahal, kelompok perikanan di wilayah tersebut tak hanya memenuhi kebutuhan ikan untuk Kota Palangka Raya, tetapi juga untuk daerah sekitar seperti Gunung Mas, Katingan, Kotawaringin Timur, dan Kotawaringin Barat.

“Permintaan pasar sangat besar, bisa mencapai 10 hingga 15 ton per hari. Artinya, kebutuhan bibit juga tinggi dan harus bisa dipenuhi secara lokal,” tegasnya.

Ia menambahkan, konsumsi ikan di Palangka Raya juga tinggi—sekitar dua ton per hari—yang menjadikan ikan sebagai salah satu komoditas pangan utama masyarakat.

Untuk itu, Arif mendorong Dinas Perikanan Kota Palangka Raya agar lebih proaktif mengembangkan sentra pembenihan ikan. Menurutnya, langkah ini bukan hanya penting dalam menjaga ketahanan pangan berbasis perikanan, tetapi juga berdampak langsung pada peningkatan ekonomi masyarakat.

“Sektor perikanan berpotensi menjadi motor ekonomi lokal. Selain permintaan pasar yang stabil, masyarakat juga bisa dilibatkan langsung dalam pengelolaannya,” ucap legislator dari Partai Gerindra itu.

Ia juga menekankan bahwa penguatan sektor perikanan sejalan dengan program nasional Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan), yang diyakini mampu membantu mengurangi angka stunting melalui asupan gizi dari ikan.(bvs).