Dewan Dukung Gerakan Cinta Al-Qur’an untuk Penguatan Moral

PENAKALTENG, Muara Teweh – Anggota DPRD Barito Utara, H. Al Hadi, menegaskan komitmen legislatif dalam mendukung penguatan pendidikan moral dan literasi keagamaan melalui kegiatan Gerakan Cinta Al-Qur’an. Hal ini disampaikannya saat menghadiri Seminar Gerakan Cinta Al-Qur’an Tahun 2025 yang berlangsung di Aula Balai Antang Muara Teweh, Rabu (19/11/2025).

Seminar yang dibuka resmi oleh Bupati Barito Utara H. Shalahuddin, S.T., M.T., itu dihadiri oleh Sekda Muhlis, Forkopimda, Anggota DPRD, tokoh agama, pemateri, serta kafilah MTQH XXXIII se-Kalimantan Tengah.

Dalam sambutannya, H. Al Hadi memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan yang ia nilai sebagai upaya nyata memperkuat literasi Al-Qur’an di tengah cepatnya perkembangan teknologi dan derasnya arus globalisasi.

“Seminar ini sangat penting untuk menguatkan budaya membaca, memahami, serta mengamalkan Al-Qur’an, terutama bagi generasi muda. Pembinaan karakter Qur’ani harus terus diprioritaskan agar anak-anak kita memiliki landasan moral yang kuat,” tegas Al Hadi.

Menurut legislator dari PKB ini, peran keluarga, lembaga pendidikan, dan institusi keagamaan sangat krusial dalam membentuk karakter masyarakat yang berakhlak mulia. Karena itu, ia berharap program Gerakan Cinta Al-Qur’an tidak berhenti pada tataran seremonial, melainkan berkelanjutan dan terarah.

“Kegiatan ini harus menjadi gerakan yang hidup di masyarakat. Kami di DPRD tentu mendukung setiap program yang mampu menanamkan etika, moral, dan kecintaan terhadap Al-Qur’an,” ujarnya.

H. Al Hadi juga menekankan pentingnya memperkuat pemahaman Islam yang moderat dan menyejukkan, sejalan dengan kebutuhan generasi masa kini yang menghadapi tantangan zaman yang kompleks.

Ia berharap seminar ini mampu menjadi ruang edukasi yang membentuk pola pikir yang mencerahkan tanpa meninggalkan nilai-nilai keislaman yang hakiki.

Seminar Gerakan Cinta Al-Qur’an 2025 diharapkan menjadi momentum bagi masyarakat Barito Utara untuk terus memperkokoh jati diri daerah yang religius, harmonis, dan damai, sekaligus memastikan nilai Qur’ani tetap hidup di tengah perkembangan modern. (bvs)