Dinsos Gandeng Lintas Sektor untuk Tingkatkan Layanan PPKS

PENAKALTENG, Palangka Raya – Dinas Sosial (Dinsos) Kota Palangka Raya terus memperkuat komitmennya dalam menangani persoalan kesejahteraan sosial, khususnya bagi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS). Sepanjang tahun 2024, lebih dari 700 layanan sosial telah disalurkan kepada masyarakat rentan, mencerminkan keseriusan pemerintah kota dalam merespons kebutuhan sosial di lapangan.
Namun, angka layanan ini bukan semata hasil kerja satu instansi. Kepala Dinsos Kota Palangka Raya, Riduan, menegaskan bahwa capaian tersebut juga berkat sinergi yang dibangun dengan berbagai pihak di luar pemerintahan.
“Kami menyadari bahwa penanganan PPKS tidak bisa dilakukan sendiri. Maka dari itu, kami terus mendorong kolaborasi dengan organisasi sosial, dunia usaha, hingga relawan masyarakat,” ujar Riduan, Rabu (12/2).
Layanan yang diberikan mencakup beragam bentuk, mulai dari pendampingan individu, fasilitasi akses bantuan sosial, hingga penanganan kasus-kasus sosial bagi kelompok rentan seperti lansia terlantar, penyandang disabilitas, anak jalanan, dan korban kekerasan.
Dinsos juga mengembangkan strategi kolaboratif untuk memperluas cakupan dan efektivitas layanan. Salah satu bentuk sinergi yang dilakukan adalah kemitraan dengan Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) serta sektor swasta dalam program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR).
“Dengan kerja sama lintas sektor, kami berharap layanan yang diberikan tidak hanya bersifat bantuan jangka pendek, tetapi juga mampu memberdayakan PPKS agar mereka bisa mandiri dan pulih dari kondisi krisis,” jelas Riduan.
Dinsos juga membuka ruang bagi masyarakat luas untuk turut berpartisipasi, baik melalui donasi, tenaga relawan, maupun ide-ide pemberdayaan komunitas. Riduan menekankan bahwa pendekatan gotong royong sangat penting dalam membangun sistem sosial yang inklusif dan tangguh.
Ke depan, Dinsos berencana memperkuat digitalisasi layanan dan sistem monitoring terpadu agar penyaluran bantuan semakin tepat sasaran dan transparan.
“Kami ingin memastikan bahwa tidak ada satu pun warga rentan yang luput dari perhatian. Kolaborasi ini bukan sekadar teknis, tapi juga soal membangun kepekaan sosial bersama,” tutup Riduan. (bvs)