Disdik Siapkan Solusi Belajar Jarak Jauh untuk Ribuan Siswa Terdampak Banjir

PENAKALTENG, Muara Teweh – Banjir yang melanda wilayah Kabupaten Barito Utara selama tiga hari terakhir menyebabkan terganggunya proses belajar mengajar di puluhan sekolah. Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan (Disdik) Barito Utara, sebanyak 60 sekolah dasar dan menengah pertama terdampak banjir, mengakibatkan 3.928 siswa tidak bisa mengikuti kegiatan belajar mengajar secara normal.
Kepala Dinas Pendidikan Barito Utara, Syahmiludin A. Surapati, menyampaikan bahwa pihaknya telah menerima laporan dari kepala sekolah mengenai gangguan aktivitas pendidikan di delapan kecamatan, dengan genangan air merendam ruang-ruang kelas.
“Seluruh aktivitas belajar mengajar terganggu. Beberapa sekolah bahkan tidak bisa digunakan karena air masih menggenangi halaman dan ruang kelas,” ujar Syahmiludin pada Selasa (22/4/2025).
Wilayah dengan dampak terparah tercatat di Kecamatan Teweh Tengah, disusul oleh Lahei Barat dan Teweh Baru. Satu sekolah menengah pertama di Teweh Baru juga terdampak meski tidak secara langsung.
Menanggapi situasi tersebut, Disdik Barito Utara mulai menyiapkan solusi pembelajaran jarak jauh (BDR) sebagai langkah darurat. Koordinasi dengan BPBD dan Dinas Sosial juga dilakukan guna memastikan bantuan logistik dan perlengkapan belajar bisa segera disalurkan.
“Kami serahkan kebijakan teknis kepada masing-masing kepala sekolah. Mereka bisa meliburkan siswa sementara waktu, namun tetap memfasilitasi BDR sesuai kondisi di lapangan,” jelas Syahmiludin.
Menurutnya, sistem pembelajaran alternatif ini diharapkan bisa meminimalkan gangguan terhadap proses pendidikan, terutama bagi siswa yang sedang menghadapi ujian akhir semester dalam waktu dekat.
Pemerintah daerah juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan, mengingat curah hujan di wilayah Barito Utara masih cukup tinggi.
“Kami akan terus memantau kondisi dan segera mengaktifkan opsi pembelajaran daring jika diperlukan,” pungkas Syahmiludin. (bvs)