DPRD Desak Pengawasan Ketat Terhadap Tempat Hiburan Malam

PENAKALTENG, Palangka Raya – Kekhawatiran terhadap moralitas generasi muda kembali mencuat setelah adanya laporan bahwa sejumlah tempat hiburan malam (THM) di Kota Palangka Raya menawarkan promo khusus untuk menarik mahasiswa dan pelajar. Wakil Ketua II Komisi I DPRD Kota Palangka Raya, Syaufwan Hadi, menanggapi serius fenomena tersebut dan meminta tindakan tegas dari pemerintah daerah.
“Ini bukan sekadar strategi pemasaran. Ini persoalan masa depan generasi muda kita. Sangat miris jika THM secara terang-terangan menyasar mahasiswa untuk dijadikan target promosi,” ujarnya, Jumat (4/7).
Menurut Syaufwan, THM kerap diasosiasikan dengan lingkungan yang tidak sehat, seperti penyalahgunaan alkohol, narkoba, hingga pergaulan bebas. Ia menilai, keterlibatan mahasiswa dalam aktivitas di THM dapat merusak fokus akademik dan berdampak pada penurunan kualitas pendidikan.
“Mahasiswa yang terlalu sering berada di tempat seperti itu cenderung kehilangan arah. Bisa jadi malas kuliah, nilai turun, bahkan terlibat dalam hal-hal yang melanggar hukum,” tambahnya.
Lebih jauh, ia menyoroti potensi tindak kriminalitas yang kerap terjadi di sekitar lingkungan hiburan malam, terutama ketika pengunjung berada di bawah pengaruh minuman keras. “Perkelahian, pencurian, hingga kekerasan sangat rawan terjadi di tempat seperti itu. Ini bukan lingkungan yang tepat bagi pelajar dan mahasiswa,” tegasnya.
Syaufwan mendesak instansi terkait, termasuk Satpol PP dan dinas perizinan, untuk meningkatkan pengawasan terhadap operasional tempat hiburan malam, khususnya terkait segmentasi pengunjung. Ia juga meminta adanya regulasi yang membatasi akses pelajar dan mahasiswa ke tempat-tempat hiburan malam.
“Harus ada pengawasan yang lebih ketat, bahkan jika perlu dibuat aturan tegas yang melarang pelajar dan mahasiswa masuk ke THM. Jangan sampai mereka kehilangan masa depan hanya karena tergoda promosi sesaat,” katanya.
Ia juga mengajak pihak kampus, sekolah, dan orang tua untuk aktif memberikan edukasi tentang bahaya lingkungan negatif terhadap perkembangan mental dan akademik mahasiswa.
“Mahasiswa adalah aset pembangunan. Jangan biarkan mereka diseret oleh arus gaya hidup yang menyesatkan. Jadikan mereka generasi yang membanggakan dan siap membawa perubahan positif untuk Kota Palangka Raya ke depan,” tutupnya. (ss)