Gubernur Agustiar Sabran Harapkan Dialog Mensos dan Pilar-Pilar Sosial Dapat Turunkan Angka Kemiskinan di Kalteng

PENAKALTENG, Palangka Raya – Gubernur Kalimantan Tengah, H. Agustiar Sabran, mengungkapkan harapannya agar dialog antara Menteri Sosial (Mensos) Syaifullah Yusuf dan para pilar sosial Provinsi Kalteng dapat menjadi langkah konkret dalam menurunkan angka kemiskinan yang masih menjadi tantangan besar di daerah tersebut. Dialog yang diadakan di Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur Kalteng pada Selasa (15/4), menjadi ajang untuk menyamakan langkah dalam menangani masalah sosial yang meliputi kemiskinan, bencana alam, hingga stunting.

Gubernur Agustiar menegaskan pentingnya peran pilar-pilar sosial yang menjadi garda terdepan dalam penanganan masalah sosial di Kalimantan Tengah, provinsi dengan luas wilayah terbesar di Indonesia. Menurutnya, dengan tantangan bencana yang kerap melanda seperti karhutla (karena kebakaran hutan) dan banjir, serta terbatasnya akses layanan sosial di daerah pedesaan, pilar sosial menjadi kunci utama dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

“Kehadiran pilar sosial ini sangat membantu karena Kalimantan Tengah adalah provinsi terluas di Indonesia, yang rentan terjadi bencana karhutla saat musim kemarau dan banjir di musim penghujan,” ungkap Agustiar.

Dalam kesempatan ini, Gubernur juga mengungkapkan bahwa meskipun angka kemiskinan di Kalimantan Tengah pada 2024 sebesar 5,26% lebih rendah dari rata-rata nasional yang mencapai 8,57%, sebagian besar penduduk miskin masih berada di pedesaan dengan akses terbatas terhadap pendidikan dan layanan sosial. Untuk itu, Agustiar berkomitmen penuh dalam program prioritas Huma Betang Sejahtera, yang bertujuan untuk mempercepat pembangunan yang merata dan berkeadilan.

“Program ini kami targetkan untuk masyarakat kurang mampu, antara lain dengan pemberian bantuan langsung tunai, pasar murah, sekolah dan kuliah gratis, layanan kesehatan gratis, serta bantuan untuk petani dan nelayan,” jelas Gubernur.

Selain itu, Agustiar juga menyoroti pentingnya perbaikan sistem pendidikan, dengan Angka Partisipasi Kasar (APK) di Kalteng yang cukup baik, namun Angka Partisipasi Murni (APM) usia SMA/SMK/MA sederajat masih rendah, yakni 58,05%, jauh di bawah angka nasional yang mencapai 64,32%. Gubernur berkomitmen untuk mendukung program Sekolah Rakyat yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto, dan saat ini sedang mempersiapkan proposal serta lahan untuk pendirian sekolah tersebut di Kota Palangka Raya.

“Kami juga sedang menyiapkan lahan untuk mendirikan Sekolah Rakyat di Kota Palangka Raya, guna memberikan kesempatan pendidikan yang lebih merata,” tambahnya.

Menteri Sosial Syaifullah Yusuf dalam kesempatan yang sama menekankan dua hal penting dalam upaya menurunkan angka kemiskinan di Indonesia, yaitu pentingnya data yang akurat dan program yang terarah serta berkelanjutan.

“Program kita harus terarah, terpadu, dan berkelanjutan. Semua pihak harus bekerja bersama-sama untuk menanggulangi kemiskinan,” ujarnya.

Dialog ini diharapkan dapat menjadi pijakan dalam memperkuat kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan pilar-pilar sosial yang ada di masyarakat. Dengan langkah bersama ini, diharapkan percepatan peningkatan kesejahteraan rakyat dan penurunan kemiskinan di Kalimantan Tengah dapat tercapai.

Turut hadir dalam acara ini, Wakil Gubernur Kalimantan Tengah H. Edy Pratowo, Bupati dan Wali Kota se-Kalteng, unsur Forkopimda, serta kepala perangkat daerah dan pendamping program sosial dari berbagai organisasi yang bekerja langsung di lapangan, seperti Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) dan Taruna Siaga Bencana (TAGANA). (ss)