Hatir Tarigan: Warga Siap Tinggalkan Tambang, Negara Jangan Diam

PENAKALTENG, Palangka Raya — “Warga sudah siap berubah. Mereka ingin bertani, bukan menambang. Tapi tanpa alat dan dukungan, niat itu hanya akan tinggal niat.”
Pernyataan tegas itu disampaikan Anggota Komisi I DPRD Kota Palangka Raya, Hatir Sata Tarigan, menanggapi gelombang besar perubahan di Kelurahan Marang dan Pager, Kecamatan Bukit Batu.
Hatir menyuarakan kegelisahan warga yang memilih meninggalkan tambang rakyat dan beralih ke sektor pertanian demi masa depan yang lebih berkelanjutan. Namun semangat itu terhambat minimnya akses terhadap alat berat, permodalan, serta pendampingan teknis dari pemerintah.
“Ini soal kebutuhan dasar dan masa depan mata pencaharian mereka. Jangan sampai negara hadir hanya saat krisis, tapi absen saat rakyat butuh transisi ekonomi,” ujar Hatir, Kamis (21/8/2025).
Dalam reses terbarunya, Hatir menemukan bahwa rata-rata setiap kepala keluarga memiliki potensi lahan hingga dua hektare yang bisa diolah menjadi lahan produktif. Potensi yang besar, namun akan sia-sia tanpa langkah konkret dari pemerintah.
Ia telah mendorong Dinas Pertanian Kota Palangka Raya untuk memfasilitasi peminjaman alat berat bagi warga serta membuka akses pembinaan dan bantuan pertanian.
“Sembari menunggu hasil tanaman jangka panjang seperti kelapa sawit, warga bisa mengelola hortikultura. Sayuran, buah-buahan, yang bisa dikonsumsi sendiri atau dijual. Tapi semua itu butuh alat, modal, dan dukungan teknis,” tegasnya.
Lebih dari sekadar pilihan ekonomi, Hatir menilai peralihan dari tambang ke pertanian adalah langkah strategis dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan memperkuat ketahanan pangan lokal.
“Warga sudah berani ambil risiko meninggalkan tambang. Ini momentum langka yang harus disambut serius. Negara harus hadir, bukan hanya dengan kata-kata, tapi dengan alat, akses, dan keberpihakan nyata,” tandasnya. (ss)