Idulfitri Jadi Momen Konsolidasi

PENAKALTENG, Muara Teweh – Momen Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah dimaknai lebih dari sekadar perayaan keagamaan oleh Pj Bupati Barito Utara, Drs Muhlis. Di tengah suasana kemenangan spiritual dan kebersamaan yang kental, ia mengajak seluruh masyarakat Barito Utara untuk menjadikan Idulfitri sebagai titik balik konsolidasi sosial dan politik pasca pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Bupati dan Wakil Bupati tahun 2025.

Senin pagi, (31/3/2025), Muhlis bersama keluarga melaksanakan Shalat Idulfitri di Masjid Jami Muara Teweh, salah satu masjid terbesar dan paling bersejarah di pusat kota. Ribuan masyarakat dari berbagai kalangan tumpah ruah memenuhi halaman masjid, menghadirkan pemandangan yang sarat makna persatuan dan harmoni.

Dalam sambutan singkatnya sebelum pelaksanaan salat, Pj Bupati menyampaikan ucapan selamat Idulfitri kepada seluruh umat Muslim di Kabupaten Barito Utara. Namun lebih dari itu, ia juga menyampaikan pesan yang mendalam: pentingnya menjaga ukhuwah islamiyah dan persaudaraan kebangsaan setelah melewati proses politik yang cukup dinamis.

“Di hari yang penuh kemenangan ini, saya mengajak seluruh masyarakat untuk membuka lembaran baru. Proses demokrasi telah kita lalui bersama. Sekarang saatnya kita bersatu, kembali membangun daerah ini dengan semangat gotong royong dan solidaritas,” ujarnya.

Muhlis juga menyampaikan apresiasi atas peran serta masyarakat dalam menjaga kondusivitas selama proses PSU. Ia menyadari bahwa dinamika politik kerap menghadirkan perbedaan pilihan, namun perbedaan itu menurutnya harus dilihat sebagai bagian dari kekayaan demokrasi, bukan pemicu perpecahan.

“Kita boleh berbeda dalam pilihan, tapi kita harus tetap satu dalam tujuan: membangun Barito Utara yang lebih baik, adil, dan sejahtera. Tanpa persatuan, semua program pembangunan akan berjalan pincang,” tegasnya.

Open House Jadi Simbol Kebersamaan

Usai menunaikan Salat Id, Pj Bupati Muhlis membuka pintu rumah jabatan bagi masyarakat dalam sebuah acara open house. Dalam suasana penuh keakraban, warga dari berbagai latar belakang datang bersilaturahmi—ada tokoh agama, tokoh adat, ASN, hingga para pemuda dan pelajar. Momen ini menjadi bukti bahwa politik tidak harus memisahkan, justru bisa menjadi jembatan menuju persatuan jika dikelola dengan bijak.

“Silaturahmi seperti ini bukan hanya tentang saling bermaafan, tapi juga tentang merajut kembali simpul-simpul sosial yang sempat longgar. Pemerintah butuh masukan dari rakyat, dan rakyat perlu merasa didengar. Di sinilah letak pentingnya komunikasi yang terus terjalin,” ujar Muhlis.

Pelaksanaan Shalat Id di Masjid Jami juga diisi dengan khotbah oleh Ustad Rusmadi Lc, pimpinan Pondok Pesantren Yassin Muara Teweh. Dalam khotbahnya, Ustad Rusmadi menekankan pentingnya menjadikan Idulfitri sebagai momentum introspeksi, memperkuat iman, dan mempererat tali persaudaraan antar sesama.

Ia juga menyinggung pentingnya menjaga persatuan di tengah perbedaan, serta meneladani kepemimpinan yang amanah dan berpihak pada rakyat—sebuah pesan yang selaras dengan ajakan Pj Bupati Muhlis.

“Kita semua bersaudara dalam iman, bersaudara dalam kemanusiaan. Jangan biarkan perbedaan pandangan menjauhkan kita dari nilai-nilai ukhuwah,” seru Ustad Rusmadi di hadapan ribuan jamaah.

Melalui berbagai kegiatan di Hari Raya Idulfitri ini, Pj Bupati Muhlis menegaskan komitmennya untuk terus bekerja membangun Barito Utara secara inklusif, dengan mendengarkan aspirasi seluruh elemen masyarakat, tanpa kecuali.

Menurutnya, keberhasilan pemerintah sangat bergantung pada partisipasi masyarakat. Ia pun berharap suasana damai, rukun, dan penuh kekeluargaan yang terbangun saat Idulfitri bisa terus dijaga dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam mendukung program-program pembangunan daerah.

“Mari kita jadikan Idulfitri sebagai titik awal untuk lebih erat bekerja sama. Pemerintah daerah membuka diri seluas-luasnya untuk dialog, kolaborasi, dan kerja nyata. Barito Utara hanya bisa maju kalau kita semua bersatu,” pungkasnya. (bvs)