Jembatan Rangka Baja Lemo Disiapkan Jadi Pengungkit Ekonomi Baru

PENAKALTENG, Bandung – Kabupaten Barito Utara tengah bersiap menapaki babak baru pembangunan infrastruktur dengan ditetapkannya desain Jembatan Rangka Baja Lemo yang dirancang memiliki bentang sepanjang 120 meter. Jembatan ini diyakini akan menjadi simpul penting penggerak konektivitas dan ekonomi antar wilayah, khususnya di Kecamatan Teweh Tengah dan sekitarnya.

Langkah ini ditandai melalui Sidang Pleno Rekomendasi Persetujuan Desain Jembatan Rangka Baja Lemo yang digelar di Hotel Aston Tropicana, Bandung, Senin (24/3/2025).

Pemerintah Kabupaten Barito Utara hadir langsung dalam sidang tersebut, dipimpin oleh Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah, Drs Jufriansyah, didampingi Kepala Dinas PUPR M. Iman Topik, Kabid Bina Marga, dan tim teknis lainnya.

Sidang pleno ini merupakan tindak lanjut dari surat Direktur Pembangunan Jembatan Kementerian PUPR, dan menjadi proses krusial dalam pengesahan desain teknis yang akan menjadi dasar pembangunan fisik jembatan.

Pj Sekda Jufriansyah menyebut momen ini sebagai tonggak penting dalam perjalanan pembangunan Barito Utara. “Persetujuan desain jembatan ini akan membuka akses yang lebih baik dan memperlancar konektivitas antar wilayah, yang tentunya berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) yang telah merespons dan mengkaji desain jembatan dengan sangat detail. Menurutnya, keterlibatan langsung dari pemerintah pusat merupakan bentuk dukungan nyata terhadap percepatan pembangunan daerah.

Kepala Dinas PUPR Barito Utara, M. Iman Topik, menambahkan bahwa Jembatan Rangka Baja Lemo tidak hanya bersifat fungsional, tetapi juga strategis secara ekonomi dan sosial. “Jembatan ini akan mendukung mobilitas masyarakat, distribusi barang, dan potensi investasi kawasan sekitar. Kita berharap pembangunan bisa dimulai secepatnya begitu proses desain ini selesai disahkan,” katanya.

Pembangunan jembatan ini diharapkan menjadi solusi atas keterbatasan infrastruktur lintas wilayah di Desa Lemo dan sekitarnya, sekaligus mempercepat pemerataan pembangunan antar kecamatan di Barito Utara.

Sidang pleno tersebut dihadiri oleh perwakilan Kementerian PUPR, Anggota KKJTJ, perencana dan pengawas proyek jembatan, serta jajaran Pemerintah Kabupaten Barito Utara.

Dengan rampungnya tahapan desain ini, Barito Utara bersiap untuk memasuki fase pembangunan fisik yang akan membawa dampak jangka panjang terhadap pengembangan wilayah, efisiensi transportasi, dan aksesibilitas masyarakat desa ke pusat layanan serta pasar. (bvs)