Kolaborasi PKBI dan Pemerintah Australia Dorong Pembangunan Organisasi Inklusif di Kalimantan Tengah

PENAKALTENG, Palangka Raya – Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Kalimantan Tengah bersama Pemerintah Australia melakukan langkah strategis dalam memperkuat inklusi sosial dan hak asasi manusia di wilayah tersebut. Melalui program Organizational Capacity Assessment (OCA), kolaborasi ini bertujuan membangun organisasi yang inklusif, berkelanjutan, serta mampu memberdayakan kelompok-kelompok rentan seperti perempuan, remaja, dan penyandang disabilitas.

Ketua PKBI Kalteng, dr. M. Fitriyanto Leksono, M.Si, menyatakan bahwa OCA bukan hanya sekadar evaluasi teknis, melainkan juga momentum pembelajaran bersama dan perencanaan strategis guna memastikan keberlanjutan organisasi dalam menjalankan peran sosialnya.

“Kegiatan ini adalah ruang refleksi kolektif yang memungkinkan kami mengidentifikasi kekuatan dan tantangan untuk membangun organisasi yang adaptif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat,” jelas Fitriyanto.

Acara OCA dihadiri narasumber dari PKBI Nasional dan Yayasan Penguatan Partisipasi Kemitraan Masyarakat Indonesia (Yappika), serta didukung oleh Direktur Eksekutif PKBI Palangka Raya, Kun Anang Supanto. Ia menekankan pentingnya inklusi sebagai pilar utama transformasi sosial sekaligus penguatan kapasitas internal organisasi mitra.

“Keterlibatan aktif berbagai pihak selama dua tahun terakhir menjadi fondasi kuat bagi keberlangsungan gerakan ini,” kata Kun Anang.

Kolaborasi ini diharapkan tidak hanya memperkuat kapasitas PKBI, tetapi juga membuka jalan bagi peningkatan kualitas hidup kelompok marjinal di Kalimantan Tengah, selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan dan penghormatan terhadap hak asasi manusia. (ss)