MPLS Harus Jadi Ruang Aman dan Edukatif bagi Siswa Baru

PENAKALTENG, Palangka Raya – Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) seharusnya menjadi momen menyenangkan dan membangun semangat siswa baru memasuki dunia pendidikan yang lebih tinggi. Namun sayangnya, dalam praktiknya, MPLS kerap kali menjadi ajang perundungan yang menyisakan trauma.
Menanggapi hal ini, Wakil Ketua II Komisi III DPRD Kota Palangka Raya, Sri Ani Rintuh, menegaskan pentingnya menjadikan MPLS sebagai ruang aman dan edukatif, bukan ajang perpeloncoan.
“Jangan sampai ada praktik kekerasan yang dibungkus dengan istilah pengenalan lingkungan sekolah. MPLS harus menjadi wadah pembentukan karakter, bukan menakut-nakuti siswa,” tegasnya, Minggu (13/7).
Sri Ani menekankan bahwa kegiatan MPLS idealnya berisi materi positif seperti pengenalan budaya sekolah, pembinaan karakter, penguatan nilai kebangsaan, dan pembentukan kedisiplinan.
Menurutnya, jika MPLS dilaksanakan dengan pendekatan yang humanis dan edukatif, maka siswa baru akan merasa lebih nyaman, percaya diri, dan mudah beradaptasi dengan lingkungan barunya.
“MPLS bisa dimanfaatkan juga untuk mengenalkan berbagai program ekstrakurikuler, fasilitas penunjang, serta sistem pembelajaran di sekolah. Ini penting untuk membangun rasa memiliki terhadap sekolah,” tambahnya.
Ia juga mengingatkan perlunya pengawasan dari berbagai pihak selama kegiatan MPLS berlangsung. Pihak sekolah diharapkan menggandeng komite dan orang tua siswa agar pelaksanaannya transparan dan bebas dari praktik perundungan.
“Pengawasan dari sekolah, komite, dan orang tua harus diperkuat agar tidak ada penyimpangan selama MPLS. Anak-anak harus merasa aman sejak hari pertama mereka masuk sekolah,” pungkasnya.
Dengan menciptakan suasana MPLS yang mendidik dan menyenangkan, sekolah dapat menanamkan kesan positif pertama yang akan membentuk semangat belajar siswa di masa depan. (ss)