Palangka Raya Pacu Wisata Budaya Dayak sebagai Motor Ekonomi dan Identitas Daerah

PENAKALTENG, Palangka Raya – Pemerintah Kota Palangka Raya menetapkan sektor pariwisata berbasis budaya lokal sebagai penggerak utama ekonomi daerah. Budaya Dayak, dengan kekayaan tradisinya, diposisikan sebagai aset strategis yang tak hanya bernilai ekonomi, tetapi juga menjadi simbol pelestarian identitas daerah.

Hal ini disampaikan oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi, Pembangunan, dan Keuangan, Urianinu Napulangit, mewakili Penjabat (Pj) Wali Kota Palangka Raya, Akhmad Husain, dalam kegiatan pengembangan potensi wisata budaya, Sabtu (11/1/2025).

“Palangka Raya menyimpan kekayaan budaya Dayak yang luar biasa. Tugas kita adalah mengemasnya menjadi daya tarik wisata yang relevan dengan selera wisatawan saat ini, tanpa menghilangkan nilai-nilai autentiknya,” ujar Urianinu.

Ia menekankan bahwa pengembangan wisata budaya tidak hanya menyasar peningkatan kunjungan wisatawan, tetapi juga sebagai instrumen pelestarian budaya dan penciptaan lapangan kerja baru bagi masyarakat lokal.

“Melalui wisata budaya, kita tidak hanya menggerakkan ekonomi, tetapi juga menjaga akar tradisi yang menjadi jati diri Palangka Raya,” jelasnya.

Pemerintah Kota telah menyiapkan sejumlah program konkret, antara lain pembentukan desa wisata adat, pentas seni tradisional, serta festival budaya tahunan yang melibatkan masyarakat, akademisi, dan pelaku usaha lokal.

Urianinu menegaskan, kolaborasi multipihak menjadi kunci dalam menjadikan budaya sebagai pilar pembangunan pariwisata yang berkelanjutan.

Dengan strategi promosi yang tepat dan pengelolaan yang terarah, Palangka Raya optimistis bisa menempatkan diri sebagai destinasi wisata budaya unggulan di tingkat nasional—bahkan internasional—dengan kekayaan tradisi Dayak sebagai magnet utamanya. (ss)