Perpisahan MAN Barito Utara Jadi Momen Apresiasi Prestasi dan Pembentukan Karakter

PENAKALTENG, Muara Teweh – Momen perpisahan siswa-siswi MAN Barito Utara angkatan ke-63 tahun 2025 bukan sekadar seremoni akhir masa belajar. Di Gedung Balai Antang, Rabu (9/4/2025), sebanyak 219 siswa-siswi tak hanya dilepas secara resmi, tetapi juga diberi apresiasi atas perjuangan dan prestasi yang mereka raih selama menempuh pendidikan di madrasah.
Kepala MAN Barito Utara, Satia Rahman, yang baru menjabat selama kurang dari tiga bulan, tampil dengan penuh semangat dan kebanggaan saat memberikan sambutan. Ia mengapresiasi seluruh pihak yang telah memberikan dukungan, baik dalam penyelenggaraan kegiatan perpisahan maupun dalam proses pendidikan siswa-siswi selama ini.
“Momen ini bukan akhir, melainkan gerbang menuju tahap kehidupan selanjutnya. Dan saya bangga karena anak-anak kita telah menunjukkan capaian yang membanggakan,” ujarnya.
Satia melaporkan bahwa seluruh siswa kelas XII telah mengikuti ujian madrasah, dan besar harapannya agar mereka semua lulus dengan hasil terbaik. Namun bukan hanya soal kelulusan, Satia juga menyoroti keberhasilan 17 siswa yang lolos ke perguruan tinggi melalui jalur seleksi prestasi, termasuk satu siswa yang diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Palangkaraya—sebuah pencapaian luar biasa dari sekolah berbasis keagamaan di daerah.
“Ini adalah bukti bahwa madrasah mampu mencetak generasi yang tidak hanya berakhlak, tetapi juga berprestasi,” tegasnya.
Dalam suasana haru dan bangga, Satia juga menyampaikan terima kasih kepada orang tua siswa atas kepercayaan yang diberikan kepada madrasah. Ia mengakui bahwa proses pendidikan tidak selalu sempurna, namun semua dijalankan dengan tujuan membentuk karakter dan moral para siswa.
“Jika dalam perjalanan ada kekurangan, saya mohon maaf. Tapi percayalah, semua demi mencetak insan-insan yang memiliki akhlak mulia,” katanya.
Kepala madrasah itu juga berpesan agar para lulusan tetap menjaga nama baik almamater di mana pun mereka melanjutkan studi. Secara khusus ia menyampaikan pesan kepada para siswi agar tetap menjaga identitas diri dan hijab mereka.
“Hijab bukan sekadar simbol, tapi bentuk komitmen terhadap nilai-nilai yang kalian pelajari di sini,” tambahnya.
Satia pun menutup sambutannya dengan doa dan harapan agar seluruh siswa sukses, tidak hanya di dunia, tetapi juga di akhirat. “Jadilah insan yang rendah hati, hormati orang tua, guru, dan siapapun yang lebih tua. Jadikan perjuangan kalian hari ini sebagai pondasi masa depan yang penuh berkah.”
Acara perpisahan ini juga dihadiri oleh Penjabat Bupati Barito Utara Muhlis, perwakilan Forkopimda, anggota DPRD, perwakilan Kepala Kemenag, kepala madrasah tingkat MI dan MTsN, serta para orang tua dan undangan lainnya. Kehadiran para tokoh ini turut memberi makna bahwa peran madrasah di Barito Utara semakin diakui sebagai salah satu pilar pembentuk generasi unggul dan berkarakter. (bvs)