Program Orang Tua Asuh Berhasil Tekan Stunting di Palangka Raya
Lebih Rendah dari Rata-rata Nasional

PENAKALTENG, Palangka Raya – Pemerintah Kota Palangka Raya menunjukkan kemajuan signifikan dalam menekan angka stunting melalui strategi unik berbasis kepedulian pejabat daerah. Wakil Wali Kota Palangka Raya, Achmad Zaini, mengungkapkan bahwa program Bapak/Ibu Asuh Cegah Stunting berhasil menurunkan prevalensi stunting di kota tersebut menjadi 19,1 persen, lebih rendah dibanding rata-rata nasional tahun 2024.
“Program ini bukan sekadar formalitas. Peran aktif para kepala OPD sebagai orang tua asuh anak-anak berisiko stunting terbukti efektif menekan angka kasus,” kata Zaini, Jumat (30/5).
Melalui program ini, setiap kepala organisasi perangkat daerah (OPD) diwajibkan mendampingi langsung anak-anak yang mengalami atau berpotensi mengalami stunting. Langkah ini memastikan intervensi gizi dan layanan kesehatan tepat sasaran dan terdistribusi secara merata.
“Pemerintah menyusun tanggung jawab secara sistematis. Setiap kepala OPD menerima daftar anak dampingan, sehingga tidak ada wilayah atau anak yang terabaikan,” jelas Zaini.
Selain melibatkan pejabat pemerintah, Pemko Palangka Raya juga menggaet organisasi masyarakat, dunia usaha, dan lembaga lainnya untuk memperluas jangkauan dan memperkuat dampak program.
“Stunting bukan hanya persoalan kesehatan, tapi masa depan generasi. Karena itu, dukungan lintas sektor sangat menentukan keberhasilan,” ujarnya.
Dengan pendekatan kolaboratif dan menyentuh langsung kelompok rentan, Palangka Raya mulai membuktikan bahwa stunting bisa dilawan secara konkret dan terukur. Pemerintah berharap model serupa bisa menjadi inspirasi bagi daerah lain. (ss)