Tangkal Radikalisme Lewat Bendera: Palangka Raya Bangkitkan Nasionalisme Warga

PENAKALTENG, Palangka Raya – Di tengah arus globalisasi dan ancaman disintegrasi bangsa, Pemerintah Kota Palangka Raya menunjukkan langkah konkret dalam meneguhkan semangat nasionalisme masyarakat. Peringatan Hari Lahir Pancasila ke-80 yang dilaksanakan pada Senin (2/6) di halaman Kantor Wali Kota Palangka Raya, menjadi momentum memperkuat ideologi kebangsaan sekaligus menegaskan sikap melawan paham radikal yang mengancam persatuan.
Upacara dipimpin langsung oleh Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin, didampingi Wakil Wali Kota Achmad Zaini. Dalam rangkaian kegiatan tersebut, salah satu agenda utama adalah Gerakan Gelar Bendera Merah Putih yang ditandai dengan pembagian bendera kepada perwakilan organisasi masyarakat (ormas), organisasi kepemudaan (OKP), tokoh masyarakat, dan unsur terkait lainnya.
Wakil Wali Kota Achmad Zaini menyampaikan, pembagian Bendera Merah Putih bukan sekadar seremoni, melainkan bentuk nyata memperkuat identitas nasional dan semangat persatuan.
“Kegiatan ini merupakan momen penting. Dengan pembagian bendera, kita ingin mempertegas komitmen bersama dalam menjaga keutuhan bangsa, serta membangkitkan kembali semangat nasionalisme dan patriotisme di tengah masyarakat,” ujarnya.
Lebih jauh, Zaini menambahkan bahwa tantangan bangsa saat ini bukan hanya soal pembangunan fisik, melainkan juga penguatan ideologi. Upaya mencegah masuknya paham-paham radikal harus dimulai dari hal-hal sederhana namun bermakna, salah satunya dengan menanamkan rasa cinta tanah air melalui simbol-simbol negara.
Senada dengan itu, Ketua Forum Bela Negara (FBN) Kota Palangka Raya, Mambang I Tubil, menilai kegiatan ini strategis dalam menjaga ketahanan ideologis masyarakat.
“Pembagian bendera menjadi simbol bahwa seluruh elemen masyarakat—tanpa memandang latar belakang—bersatu dalam semangat kebangsaan. Ini juga merupakan bentuk perlawanan lunak terhadap radikalisme yang berpotensi memecah belah NKRI,” tegasnya.
Forum Bela Negara, kata Mambang, terus mendorong kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat sipil untuk membangun benteng ideologis yang kokoh. Tidak hanya saat peringatan Hari Lahir Pancasila, namun juga dalam kehidupan sehari-hari.
Melalui kegiatan ini, Pemerintah Kota Palangka Raya menegaskan bahwa menjaga Indonesia bukan hanya tugas TNI atau aparat keamanan, tetapi tanggung jawab bersama. Dari halaman kantor wali kota, bendera-bendera itu diharapkan berkibar di rumah-rumah warga—menjadi pengingat bahwa bangsa ini hanya akan utuh jika semua pihak menjaga dan merawatnya bersama-sama. (ss)