Tanpa Seremoni Megah, Barito Utara Tekankan Nilai Pancasila di Balik Kepulangan Paskibraka Nasional

PENAKALTENG, Muara Teweh – Di tengah hiruk-pikuk euforia perayaan, Pemerintah Kabupaten Barito Utara justru mengambil sikap berbeda dalam menyambut kepulangan anggota Paskibraka Nasional asal daerah tersebut.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Barito Utara, Rayadi, menegaskan bahwa esensi utama Paskibraka bukan pada kemeriahan, melainkan pada penanaman nilai-nilai luhur Pancasila yang harus terus hidup dalam diri generasi muda.
“Anggota Paskibraka bukan simbol seremoni. Mereka adalah aset bangsa yang harus dijaga integritas dan karakter kebangsaannya,” tegas Rayadi, Jumat (22/8/2025), saat menjemput anggota Paskibraka di Bandara Cilik Riwut, Palangka Raya, bersama jajaran Kesbangpol Provinsi Kalimantan Tengah.
Setelah tiba, anggota Paskibraka akan diarahkan menuju Istana Isen Mulang untuk bertemu langsung dengan Gubernur Kalimantan Tengah, sebelum akhirnya kembali ke Muara Teweh tanpa arak-arakan atau penyambutan meriah.
Menurut Rayadi, langkah ini bukan tanpa alasan. Ia ingin menghindari euforia berlebihan yang justru bisa mengaburkan makna pembentukan Paskibraka sebagai kader pemersatu bangsa.
“Ini bukan soal kebanggaan lokal semata, tapi panggilan tanggung jawab untuk menjaga warisan nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Pembinaan tidak selesai di Istana Negara, justru harus terus berlanjut di lingkungan mereka masing-masing,” ujar Rayadi.
Ia juga menambahkan, pihaknya akan segera menjadwalkan pertemuan anggota Paskibraka Nasional asal Barito Utara dengan pimpinan daerah setempat, guna memastikan kesinambungan pembinaan karakter dan wawasan kebangsaan.
Dengan pendekatan ini, Barito Utara ingin menegaskan bahwa tugas membentuk generasi berkarakter Pancasila bukan hanya milik sekolah atau pemerintah pusat, tetapi juga tanggung jawab kolektif seluruh elemen masyarakat. (bvs)