Tantawi: CSR Bisa Jadi Instrumen Pembangunan Inklusif di Palangka Raya

PENAKALTENG, Palangka Raya – Anggota Komisi II DPRD Kota Palangka Raya, Tantawi Jauhari, mendorong optimalisasi peran sektor swasta melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai bagian penting dari strategi pembangunan kota yang berkelanjutan dan inklusif.
Menurutnya, CSR bukan hanya kewajiban moral perusahaan, tetapi instrumen konkret untuk menjembatani peran dunia usaha dengan kebutuhan masyarakat. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan pelaku usaha dalam merancang program CSR yang tepat sasaran.
“CSR harus dipandang sebagai bagian dari pembangunan daerah, bukan sekadar formalitas. Peran perusahaan perlu dimaksimalkan agar benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat,” kata Tantawi, Senin (14/7/2025).
Tantawi menyebut berbagai sektor yang bisa dikuatkan melalui CSR, mulai dari pendidikan dan kesehatan, hingga pelatihan keterampilan dan bantuan usaha kecil. Ia mencontohkan pemberian beasiswa bagi pelajar kurang mampu, layanan medis gratis, hingga pelatihan kerja sebagai bentuk CSR yang berdampak langsung dan berkelanjutan.
“Program seperti beasiswa, pembangunan fasilitas pendidikan, layanan kesehatan, atau pelatihan kerja itu bentuk nyata yang bisa dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat,” jelasnya.
Ia juga menekankan pentingnya keterlibatan aktif perusahaan dalam dialog terbuka bersama pemerintah dan masyarakat untuk menyusun program CSR yang tepat guna dan tidak tumpang tindih dengan program pemerintah.
“Keterlibatan sektor swasta akan semakin kuat jika dibangun melalui komunikasi dan kolaborasi, bukan sekadar bantuan satu arah. Ini soal membangun kepercayaan antara dunia usaha dan masyarakat,” tambahnya.
Dengan mengedepankan CSR sebagai pilar tambahan pembangunan, Tantawi berharap Pemerintah Kota Palangka Raya dapat lebih aktif dalam menjalin kemitraan strategis dengan dunia usaha demi kesejahteraan bersama. (ss)