Teknologi Wolbachia Jadi Harapan Baru Tangkal DBD

Pemko Siapkan Langkah Inovatif Cegah Lonjakan Kasus Demam Berdarah

PENAKALTENG, Palangka Raya – Pemerintah Kota Palangka Raya mulai melirik penerapan teknologi inovatif nyamuk ber-Wolbachia sebagai solusi baru dalam menekan angka kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang masih menjadi ancaman kesehatan masyarakat.

Melalui Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya, sosialisasi terkait teknologi ini digelar di Swiss-Belhotel Danum, Rabu (11/6/2025), dan melibatkan berbagai pemangku kepentingan lintas sektor. Kegiatan ini menjadi langkah awal menjelang rencana penerapan teknologi secara lebih luas.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya, Hendy Fahlevi Diputra, menjelaskan bahwa teknologi ini bukan hasil rekayasa genetik, melainkan menggunakan bakteri alami bernama Wolbachia yang disuntikkan ke dalam tubuh nyamuk Aedes aegypti.

“Bakteri Wolbachia terbukti mampu menghambat replikasi virus dengue dalam tubuh nyamuk. Sehingga nyamuk yang mengandung bakteri ini tidak mampu menularkan DBD ke manusia,” ujarnya.

Hendy menambahkan, uji coba di Yogyakarta dan Bantul menunjukkan hasil yang sangat menjanjikan. “Angka kasus DBD di wilayah uji coba berhasil turun hingga 77 persen. Ini bukti bahwa metode ini efektif, efisien, dan yang paling penting, ramah lingkungan,” tegasnya.

Kendati demikian, ia menekankan bahwa teknologi ini bukan pengganti, melainkan pelengkap dari upaya yang sudah berjalan. Masyarakat tetap diimbau melaksanakan langkah 3M Plus: menguras, menutup, dan mendaur ulang tempat penampungan air, serta menjaga kebersihan lingkungan.

“Kunci dari keberhasilan penerapan Wolbachia adalah kolaborasi aktif antara pemerintah, tenaga kesehatan, akademisi, dan masyarakat,” tambahnya.

Dengan diselenggarakannya sosialisasi ini, Pemko Palangka Raya berharap akan tumbuh pemahaman dan dukungan dari publik terhadap pendekatan ilmiah yang digunakan. Jika berhasil, kota ini bisa menjadi wilayah selanjutnya yang bebas dari ancaman DBD melalui cara yang lebih berkelanjutan dan inovatif. (ss)