Uang Palsu Ancam Perputaran Ekonomi Jelang Ramadan, BI Imbau Kewaspadaan

PENAKALTENG, Palangka Raya – Menjelang datangnya bulan suci Ramadan dan Idulfitri, aktivitas ekonomi masyarakat diprediksi akan meningkat signifikan. Namun, Bank Indonesia (BI) memperingatkan adanya ancaman serius terhadap perputaran ekonomi akibat potensi peredaran uang palsu yang biasanya marak pada momen hari besar keagamaan.
Peringatan ini disampaikan Kepala Perwakilan BI Provinsi Kalimantan Tengah, Yuliansah Andrias, saat menghadiri rapat koordinasi High Level Meeting di aula Peteng Karuhei I, Kantor Wali Kota Palangka Raya, Selasa (25/2/2024).
“Momentum Ramadan dan Idulfitri selalu dibarengi lonjakan transaksi keuangan, terutama dalam sektor perdagangan ritel. Ini menjadi celah yang sering dimanfaatkan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab untuk mengedarkan uang palsu,” ujar Yuliansah.
Menurutnya, peredaran uang palsu tidak hanya merugikan konsumen secara individu, tetapi juga berpotensi mengganggu kepercayaan masyarakat terhadap sistem keuangan dan memicu ketidakstabilan dalam perputaran uang di pasar lokal.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Bank Indonesia mengimbau masyarakat untuk lebih teliti dalam menerima uang, terutama dalam jumlah besar dan dari sumber yang tidak jelas. BI juga mengajak masyarakat untuk mengenali ciri-ciri uang asli seperti watermark, benang pengaman, dan tinta yang berubah warna saat dilihat dari sudut tertentu.
Selain itu, BI mendorong masyarakat memanfaatkan transaksi non-tunai sebagai alternatif yang lebih aman. “Penggunaan layanan keuangan digital saat ini semakin mudah dan praktis. Ini bisa menjadi langkah efektif untuk meminimalkan risiko menerima uang palsu,” tambahnya.
Dalam upaya pencegahan, BI juga akan bekerja sama dengan aparat penegak hukum untuk memperkuat pengawasan di lapangan serta memperketat penegakan hukum terhadap pelaku peredaran uang palsu.
“Kami tidak ingin peredaran uang palsu mencoreng momentum Ramadan yang seharusnya menjadi waktu untuk menumbuhkan ekonomi masyarakat secara sehat dan berintegritas,” tegas Yuliansah.
BI mengingatkan masyarakat agar tidak panik, namun tetap waspada, serta aktif melaporkan jika menemukan indikasi uang palsu. Melalui kesadaran bersama, diharapkan roda ekonomi di Kalimantan Tengah dapat berjalan lancar dan aman selama Ramadan hingga Idulfitri nanti. (mc palangka raya/ss)