Dinkes Barito Utara Tegaskan Cegah Stunting Butuh Aksi Nyata Lintas Sektor

PENAKALTENG, Muara Teweh – Pemerintah Kabupaten Barito Utara menempatkan pencegahan stunting sebagai agenda prioritas pembangunan kesehatan. Kepala Dinas Kesehatan Barito Utara, Pariadi AR, menyebut bahwa keberhasilan aksi cegah stunting sangat bergantung pada keterlibatan aktif lintas sektor—mulai dari desa, layanan kesehatan, hingga organisasi masyarakat.
Pernyataan itu disampaikan Pariadi saat membuka kegiatan Pelatihan Aksi Cegah Stunting di Gedung Balai Antang, Muara Teweh, Selasa (14/10/2025). Ia menekankan bahwa pendekatan sektoral tak cukup untuk menurunkan prevalensi stunting secara signifikan.
“Penanganan stunting harus dilakukan secara terintegrasi. Tidak bisa hanya mengandalkan sektor kesehatan saja. Diperlukan sinergi dari semua elemen—dari Puskesmas, pemerintah desa, hingga sektor pendidikan,” tegasnya.
Pariadi menyebut stunting masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang mendesak, terutama terkait pemenuhan gizi ibu hamil dan balita. Oleh karena itu, intervensi berbasis edukasi, pemantauan pertumbuhan, dan pelayanan kesehatan harus diperkuat secara berkelanjutan.
“Semua tenaga kesehatan—dokter, bidan, hingga kader posyandu—harus berada di garda terdepan dalam deteksi dini dan pendampingan tumbuh kembang anak,” jelas Pariadi.
Dinkes Barito Utara, lanjut Pariadi, telah memperkuat kapasitas tenaga kesehatan melalui pelatihan berjenjang. Kegiatan pelatihan kali ini diikuti oleh tenaga dari berbagai fasilitas kesehatan, kader posyandu, serta perwakilan desa. Para peserta mendapatkan materi paparan, diskusi, dan praktik lapangan terkait strategi percepatan penurunan stunting berbasis pendekatan kesehatan masyarakat.
“Kami ingin tenaga kesehatan tidak hanya fokus pada kuratif, tapi juga mampu memberi edukasi gizi dan menjadi konsultan bagi keluarga,” imbuhnya.
Selain sektor kesehatan, koordinasi aktif juga terus dibangun dengan sektor pendidikan, pemerintahan desa, dan lembaga non-pemerintah dalam memastikan intervensi sensitif berjalan efektif di lapangan.
Pariadi berharap para peserta pelatihan menjadi agen perubahan di lingkungan masing-masing dalam mewujudkan Barito Utara bebas stunting.
“Ini adalah kerja bersama. Kita ingin memastikan bahwa setiap anak di Barito Utara tumbuh sehat, cerdas, dan kuat. Itu hanya bisa dicapai jika semua sektor bergerak serentak,” pungkasnya. (bvs)