Pemkab Perkuat Pembinaan Keagamaan Malam Ta’aruf MTQH ke-52

PENAKALTENG, Muara Teweh – Pemerintah Kabupaten Barito Utara menegaskan komitmennya dalam memperkuat pembinaan kehidupan keagamaan dan menumbuhkan generasi Qur’ani melalui pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur’an dan Hadits (MTQH) ke-52 tingkat Kabupaten Barito Utara.

Rangkaian kegiatan resmi dimulai dengan Malam Ta’aruf dan Shalat Hajat berjamaah yang digelar di Rumah Jabatan Bupati Barito Utara pada Selasa malam (19/8/2025) cara berlangsung khidmat dan penuh kekeluargaan, dihadiri oleh Penjabat (Pj) Bupati Barito Utara, Indra Gunawan, unsur Forkopimda, Pj Ketua TP-PKK, Ketua Dharma Wanita Persatuan, para kepala perangkat daerah, tokoh agama, tokoh adat, serta perwakilan kafilah dari sembilan kecamatan.

Dalam sambutannya, Indra Gunawan menegaskan bahwa Malam Ta’aruf bukan sekadar kegiatan pembuka, tetapi bagian penting dari upaya pemerintah daerah untuk mempererat silaturahmi dan memperkuat ukhuwah islamiyah di antara kafilah dan masyarakat.

“Malam Ta’aruf ini menjadi momentum untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah sekaligus menyiapkan hati agar pelaksanaan MTQH berjalan lancar dan penuh keberkahan. Semoga even seperti ini dapat melahirkan generasi berjiwa Qur’ani dan berakhlak mulia,” ujar Indra Gunawan.

Dari laporan panitia dan LPTQ kecamatan, sebanyak 579 peserta akan mengikuti berbagai cabang lomba MTQH tahun 2025. Kecamatan Lahei tercatat sebagai peserta terbanyak dengan 95 orang, disusul Teweh Tengah (90), Gunung Timang (63), Teweh Timur dan Gunung Purei (masing-masing 60), Lahei Barat (65), Teweh Selatan (53), Teweh Baru (45), dan Montalat (48).

Acara Malam Ta’aruf juga diisi dengan shalat hajat berjamaah dan doa bersama yang dipimpin Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Barito Utara, KH. Rusmasdi Darsani, Lc., sebagai bentuk permohonan doa agar seluruh rangkaian MTQH ke-52 berjalan lancar dan membawa keberkahan bagi daerah.

Melalui kegiatan ini, Pemerintah Kabupaten Barito Utara berharap pelaksanaan MTQH tidak hanya menjadi ajang lomba tilawatil Qur’an, tetapi juga sarana pembinaan umat, penguatan karakter generasi muda yang berlandaskan nilai-nilai Islam, serta memperkokoh semangat kebersamaan dalam bingkai Spirit Huma Betang. (bvs)